BaTique:
BarangAntique, Gen Milenial-Gen Z, dan Digital Marketing:
Barang Antik, Sejarah
Lintas Generasi
Masihkah generasi milenial dan generasi z menyukai barang antik, barang cupu, benda jadul, produk jompo, atau barang klasik? Adakah peminat ‘old classic stuff’; barang era kakek-nenek, bahkan mungkin kakek buyut, dari kalangan generasi milenial dan generasi z? Jika istilah barang antic juga dianggap jompo cupu, mungkin kata “vintage classic” atau “retro vintage” lebih mengena. Faktanya, generasi milenial dan z lebih mengenal istilah yang terakhir. Sepeda kuno, motor klasik, jam antik, café dan resto bernuansa old styles retro classic vintage menimbulkan sensasi pengalaman unik bagi generasi muda. Film Dilan 1990, meski laris, masih kalah dari Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1 dan Pengabdi Setan (https://www.cnbcindonesia.com/lifestyle/20190330162518-33-63850/7-film-indonesia-terlaris-dilan-belum-bisa-kalahkan-dono). Ketiga film tersebut menempati urutan box office. Ketiganya adalah film dengan fokus menciptakan nuansa romantisme masa lalu. Penonton tiga film tersebut adalah generasi x, milenial, dan z. karena tiga generasi itulah komposisi terbesar demografi pasar potensial untuk produk klasik (https://eksotikaantique.blogspot.com/2023/09/mengelola-pasar-digital-generasi.html). Film bernuansa kembali ke jaman dulu, ternyata masih diminati generasi milenial dan generasi z. Ini bisa menjadi salah satu indicator jika produk bernuansa klasik masih memiliki pasar, meski pasarnya bersifat ceruk pasar (niche market). Minat terhadap barang antik klasik masih ada. Pasarnya masih terbuka luas, Bisa dikatakan barang antik “oldies but still goodies”. Membeli barang antik adalah ‘membeli’ sejarah, merawat warisan sejarah. Sejarah akan selalu dirawat dan diwariskan. Dua pertanyaan utama: “Bagaimana digital marketing membantu keberhasilan bisnis barang antik?” dan “Bagaimana kompetensi digital marketing dapat membantu mengelola ceruk pasar barang antik di kalangan generasi milenial dan generasi z?”
Mengelola ceruk pasar barang antik
terutama pada era digital bukan hal mudah. Generasi milenial dan generasi z
mempunyai minat berbeda terhadap barang lawas. Mereka bisa saja menyukai dan
menikmati barang antik, namun tidak ingin membeli atau memiliki. Namun demikian,
ilmu pemasaran memberikan serangkaian alat untuk menciptakan pasar barang
klasik pada generasi muda. Langkah awal adalah memahami konsep
STP;segmentasi,targeting,positioning. Segmentasi memecah calon pelanggan
melalui demografi,geografi,psikografis,dan perilaku pembelian. Pasar barang antic
bisa diarahkan pada perempuan atau laki, geografi daerah, nasional, atau
internasional, psikografis mengarah pada gaya hidup mewah modern atau mewah
klasik, dan seberapa sering seseorang melakukan pembelian suatu produk. Berdasarkan
segmentasi yang dipilih, target pasar ditentukan. Pada calon pelanggan mana
produk lawas akan diarahkan. Setelah ditemukan target, pemasar melakukan
strategi positioning; strategi komunikasi yang menempatkan penawaran bisnis
pada pelanggan yang potensial agar terjadi pembelian dan pembelian berulang. STP
ini tentunya didukung oleh pemahaman yang baik terhadap 4 P’s pemasaran, dan
keywords dari bisnis. (https://eksotikaantique.blogspot.com/2023/09/mengelola-pasar-digital-generasi.html);
(https://eksotikaantique.blogspot.com/2023/09/sertifikasi-digital-marketing-penting.html).
BaTique adalah salah satu pelaku
bisnis barang antik. Aslinya memiliki nama BuTique-BaTique.BuTique singkatan
dari BarangUnikAntique/Antik dan BaTique; Barang Antique/Antik. Pemilihan nama disesuaikan
dengan strategi ‘mengaitkan/menjangkarkan (anchoring)’
satu merek generik yang dikenal luas dengan merek usaha. Merek generik yang
menjadi patok jangkar adalah “Batik”; baju batik. Harapannya, ketika seorang
calon konsumen mengetik keywords: baju batik, batik, atau keyword lain yang sejenisnya,
maka BaTique akan terkait Selain pemilihan merek BaTique, hal lain yang
dilakukan adalah memilih nama alamat. BaTique memilih “eksotikaantique” sebagai
nama domain pada blogspot.com, media blog gratis yang disediakan
Google.blooger. (https://eksotikaantique.blogspot.com/)
Gambar 1. BaTique: eksotikaantique.blogspot.com
Pemilihan nama merek BaTique dan alamat domain melalui blog gratis, serta kaitannya dengan keywords batik, dapat dilakukan setelah mengikuti program pelatihan sertifikasi kompetensi di bidang digital marketing. Pada program tersebut, dilatih menggunakan aplikasi analisis keywords dengan menggunakan SEMRUSH.COM. Berdasarkan pelatihan, BaTique memahami bagaimana sebaiknya produk dipasarkan secara digital. Menempatkan keywords, melihat kemudahan keyword, dan competitor’s keyword serta bisnis menjadi lebih mudah.
Program Sertifikasi Digital Marketing yang dilakukan oleh lspdigital.id (https://lspdigital.id/), memberikan hasil signifikan terhadap pemahaman dan kompetensi seseorang dalam meningkatkan kompetensi dibidang digital marketing. BaTique dan (https://eksotikaantique.blogspot.com/) tidak lain hasil dari pelatihan. Lembaga tersebut juga menawarkan Sertifikasi Digital Marketing yang bisa dilihat melalui situs: (http://sertifikasikompetensi.com/). Program pelatihan dan sertifikasi digital marketing adalah sangat dibutuhkan pada era digital saat ini dan pada masa depan. Terlebih teknologi informasi dan komunikasi semakin berkembang. Perkembangan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang semakin pesat akan semakin mengubah cara pemasar memasarkan produk mereka. Dinamika perilaku pembelian konsumen akan semakin unpredictable. Mengelola unpredictable menjadi predictable dibantu dengan mengikuti program pelatihan digital marketing.
Program digital marketing yang
ditawarkan lspdigital bukan sekedar pelatihan tanpa hasil, yang hanya mengejar
sertifikat keahlian. Program-program yang ditawarkan lspdigital adalah wujud investasi
nyata untuk meraih keahlian kompetensi pemasaran digital. Memang sudah eranya
memiliki kemahiran digital. Perubahan era digital tidak bisa dilawan. “Menjadi
digital, atau tetap analog” adalah pilihan. Digital marketing adalah
keniscayaan.
Komentar
Posting Komentar