Mengelola Pasar Digital Generasi Milenial dan
Generasi Z
Menurut
data sensus penduduk dari Biro Pusat Statistik 2020, demografi komposisi
generasi terbesar di negara kita adalah generasi milenial dan generasi z;
25.87% dan 27.94%. komposisi generasi x sebesar 21.88%.
Gambar 1. Hasil Sensus
Penduduk 2020
(Sumber: https://nasional.okezone.com/read/2021/01/21/337/2348572/jumlah-penduduk-indonesia-bertambah-32-juta-pulau-jawa-terbanyak)
Generasi
milenial dan generasi z memiliki perilaku pembelian yang berbeda dari generasi
sebelumnya. Mereka terbiasa terkoneksi dengan internet. Berselancar, mencari
produk dan belanja barang, atau menggunakan jasa via internet, bukan hal aneh.
Review dan komentar generasi mereka mempengaruhi dinamika bisnis. Bahkan
komentar negatif dari generasi milenial dan generasi z dapat menghancurkan
kegiatan bisnis. Begitu penting memahami dan mengelola dinamika perilaku
pembelian digital dari generasi milenial dan generasi z, maka tidak ada
salahnya mempelajari digital marketing. (https://eksotikaantique.blogspot.com/2023/09/sertifikasi-digital-marketing-penting.html)
Bagaimana
digital marketing bekerja? Digital marketing adalah perluasan dari konsep
pemasaran ke arah pemasaran berbasis kemajuan teknologi informasi dan
komunikasi, dengan melihat dinamika perilaku konsumen melalui saluran
komunikasi media sosial dan sejenisnya di dunia maya. Mengingat jumlah terbesar
konsumen potensial adalah generasi milenial dan generasi z, maka digital
marketing diarahkan untuk memanfaatkan marketing tools untuk memahami dan
mengelola perilaku ‘non gaptek, stay tune’ mereka di internet. Karena terkait
dengan internet, maka marketing tools yang tersedia seperti 4P;s:
Product,Price,Place,Promotion, analisis Segmentation,Targeting,Positioning
(STP), strategi penentuan harga, strategi promosi online; membangun customer’s
experience, dan customer relationship management, akan diselaraskan dengan
strategi pemasaran berbasis internet.
Salah
satu strategi pemasaran berbasis internet yang paling penting adalah; penentuan
keywords dan mengaitkannya dengan optimasi mesin pencarian (search engine
optimization;SEO). Konsep keywords dan SEO, tidak lain tidak bukan mirip dengan
pepatah: “Tak kenal maka tak sayang”. Sudahlah kenal, menjadi sayang, dari
sayang menjadi cinta mati. Artinya digital marketing bertujuan menghasilkan
pembelian yang berujung pada kepuasan, dan akhirnya menciptakan loyalitas
pelanggan online.
Tujuan
tersebut dapat diraih jika seseorang terlibat dalam kegiatan digital marketing,
terutama sekali mengambil program pelatihan digital marketing berbasis
teknologi digital. Terdapat banyak organisasi yang menawarkan program pelatihan
termaksud. Namun hanya sedikit yang memiliki keunggulan kompetensi terfokus
pada digital marketing. Salah satunya adalah Lembaga Sertifikasi Profesi
Teknologi Digital atau lebih dikenal dengan nama Lembaga Sertifikasi Profesi
Digital; lspdigital (https://lspdigital.id/). Lspdigital mudah dikenali,mengingat
lembaga ini memiliki keyword yang mudah. Seseorang yang berminat untuk
mendapatkan sertifikat kompetensi digital marketing; Sertifikat Digital
Marketing, dapat berselancar mencari informasi lembaga ini dengan kata kunci: “lsp
digital”. Dengan mengetikkan kata kunci lsp digital maka peminat akan langsung
difokuskan pada laman lembaga. Pada laman tersebut dapat dilihat berbagai
tawaran program kompetensi. Untuk mengambil sertifikat kompetensi, maka bisa
menghubungi situs sertifikasi kompetensi (http://sertifikasikompetensi.com/) yang masih bagian dari lspdigital.
Taklukkan pasar online! Jadilah pakar digital marketing bersama lspdigital!
Komentar
Posting Komentar